Umsida.ac.id – Eksplorasi dan pengembangan diri dapat diasah melalui banyak jalan. Salah satunya mengikuti organisasi baik di internal maupun eksternal kampus.
Bagi Mahasiswa Ilmu Komunikasi, organisasi Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia atau biasa disebut IMIKI sudah tidak asing didengar.
Punya sejarah cukup panjang, IMIKI memiliki beberapa bagian wilayah cabang. Salah satunya IMIKI Cabang SMST (Surabaya, Madura, Sidoarjo, Tuban) dengan keanggotaan aktif dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta.
Dua tahun terakhir, IMIKI SMST diketuai oleh mahasiswa berprestasi dari UMSIDA yaitu Habibur Rohman yang saat ini menjabat di BEM Umsida, dan Alvaro Mohammad Recoba yang menjabat di HIMA Prodi. Sebagaimana berjalannya roda organisasi, IMIKI melakukan regenerasi dan pertanggungjawaban kepemimpinan setiap satu tahun sekali bertajuk Musyawarah Nasional (MUNAS) ke sepeuluh yang dihadiri delegasi dari 73 kampus se Indonesia dengan total peserta sebanyak 200 orang.
Salah satu rangkaian acara MUNAS , Seminar Nasional, digelar di wilayah SMST tepatnya di Gedung Serbaguna I8 UNESA (Ketintang) mulai dari tanggal 13-17 Januari 2020. Topik yang diangkat mengenai turbulensi era dari 4.0 menuju 5.0 yang sudah terlebih dahulu diterapkan di negara Jepang, serta perkembangan Industri dan ruang kreatif. Acara dibuka oleh Wakil Gubernur Emil Dardak yang menyampaikan berbagai peran dan pesan bagi para peserta. Beberapa pembicara yang ahli di bidangnya juga turut hadir, diantaranya Profesor Henry staf ahli Kementerian Komunikasi dan Informasi, Profesor Rachma Ida Guru Besar Media pertama di Indonesia, Ketua KPID Jatim, Kepala Balitbang Jatim, Dus Duk Duk, Surabaya Creative Network dan AJI Surabaya. Sedangkan sesi persidangan dan city tour dilaksanakan di hari berikutnya.
Ditemui usai acara, Habibur Rohman, ketua pelaksana acara ini berharap MUNAS Surabaya dapat menjadi tombak pergerakan IMIKI yang semakin runcing kedepannya. Ia juga mengatakan, “Semoga peserta yang kembali ke daerahnya masing-masing bisa semakin berkarya untuk Universitas, daerah dan Indonesia”. Kepanitiaan acara dari UMSIDA terbilang banyak. Masing-masing berasal dari berbagai latar belakang, baik mahasiswa biasa, anggota BEM, maupun dari komunitas Creative Communication. Hal ini menjadi kabar baik bagi eksistensi prodi Ilmu Komunikasi UMSIDA.
Penulis : Hurum maqshurot Filkhiyam
Editor :Realita Tataguna CB