Umsida.ac.id – Ketertarikannya dalam dunia kepenulisan mengantarkan Sri Indah Mulyani menjadi wisudawan berprestasi dalam acara wisuda Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ke-40. “Sangat bersyukur menjadi salah satu mahasiswa yang memperoleh ilmu dan menggunakannya dengan baik,” ucapnya saat dijumpai umsida.ac.id, Sabtu (22/10).
Wisudawan prodi Pendidikan Agama Islam ini menyabet predikat sebagai wisudawan berprestasi setelah menjuarai beberapa kompetisi menulis ilmiah. Beberapa kompetisi yang ia juarai ialah:
1. Juara 3 lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional dengan tema “Penanaman Nilai-Nilai Bhinneka Tunggal Ika pada Generasi Milenial” yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Tahun 2021
2. Juara 3 Pekan Ilmiah Mahasiswa dan Pelajar dengan Tema “Bangkitkan Karakter Cinta Tanah Air pada Generasi Muda Melalui Pendidikan Anti Korupsi” yang diselenggarakan Program Studi Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2021.
Prestasi yang diraih memang berbeda dengan prodi yang dipilihnya, namun ia yakin jika keduanya sama-sama memiliki manfaat. “Kebanyakan lomba yang saya ikuti adalah ilmiah atau sebuah karya. Jadi, usaha yang saya tempuh terus-menerus adalah membaca dan aktif mengikuti seminar atau acara keilmuan lainnya,” ujar wisudawan yang aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) PIK-M (Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa).
Lebih lanjut, Sri Indah menjelaskan jika ia tidak melihat dari bidang yang pelajari saja di bangku perkuliahan, tapi ia melihat dari apa yang bisa dirinya lakukan selama menjadi mahasiswa. Mahasiswa asal Pasuruan ini selalu berusaha untuk menekuni dan mencoba membangun potensi yang ia sukai tanpa takut gagal.
Ia menjelaskan jika ketertarikannya pada karya tulis ilmiah muncil sejak berkuliah di Umsida. “Selama kuliah di Umsida, saya mulai tertarik dengan acara keilmuan, seperti seminar atau pameran budaya dan seni. Menurut saya itu luar biasa. Di umsida saya mendapat dan mengenal banyak ilmu baru,” katanya. “Terimakasih sudah memberikan yang terbaik untuk teman-teman mahasiswa,” sambungnya.
Tentunya perasaan ragu saat berkompetisi adalah hal yang wajar. Namun, Sri Indah selalu mencoba meyakinkan dirinya akan mendapatkan juara. Hal ini karena selama mengikuti lomba, ia mengubah cara pikirnya dengan mengatakan pada dirinya sendiri jika “saya berusaha dan saya bisa”. Kalaupun gagal, baginya tidak ada yang melarang untuk mencoba ratusan kali.
Bahkan dua prestasi di atas bukanlah lomba pertama kali untuknya. Ia sudah berkali-kali mengikuti lomba karya tulis ilmiah, namun baru 2 kali mendapatkan juara.
Sebenarnya, ia mengatakan kalau mengikitk perlombaan karya tulis ilmiah hanya coba-coba saat pandemi covid-19. “Saya mengikuti lomba-lomba tersebut ketika pandemi covid-19 dan semuanya serba online. Sebenarnya saya hanya berusaha mengisi waktu luang dan mencoba mengasah potensi karena khawatir ilmu dan minat saya terhadap kepenulisan menurun. Jadi, saya mencoba mengikuti beberapa dan ternyata mendapatkan juara di kedua lomba tersebut,” cerita perempuan yang memiliki hobi membaca dan menggambar itu.
Kedepannya, setelah mengerti apa yang ia minati, Sri Indah menginginkan untuk tetap mengajar sebagai guru dan membuat karya-karya yang lebih besar lainnya, seperti menulis buku, artikel atau membuka jasa art painting.
Di akhir wawancara, ia menyampaika pesan untuk teman-teman seperjuangannya dan yang masih berada di bangku perkuliahan. “Saya tidak akan mengatakan, “semangat ya kalian” tapi, saya hanya akan berpesan “Ingat, kamu kuliah untuk apa”, tandasnya.
(Angelia Firdaus)