Menulis puluhan karya karena terinspirasi pesan Ali bin Abi Thalib

Wisudawan Berprestasi Ini Tulis Puluhan Karya Karena Terinspirasi Pesan Ali bin Abi Thalib

Umsida.ac.id– Menulis puluhan karya karena terinspirasi pesan Ali bin Abi Thalib, bawa seorang Nailah Haflah Asfiyah menjadi wisudawan berprestasi pada Wisuda ke 42 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang diselenggarakan di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Sabtu (18/11/2023).

Wanita yang akrab disapa Naila ini berhasil lulus dari program studi Pendidikan Agama Islam Umsida dan berhasilmeraih gelar wisudawan berprestasi, karena telah berhasil meraih Juara 1 cipta puisi pada kegiatan sayembara karya kopi 2022 dan Juara 2 dalam event 20 hari menulis bersama Bhavana Publisher cerita anak tahun 2022.

Awal Mula Cinta Menulis

Menulis puluhan karya karena terinspirasi pesan Ali bin Abi Thalib

Naila menggeluti bidang literasi terutama persajakan tau puisi sejak duduk dibangku sekolah dasar. “Berawal dari waktu kelas 1 sd, saya ditunjuk oleh ustadzah saya di tpq untuk mewakili menampilkan membaca puisi yang sudah disediakan pada acara muhadloroh. Momen itu disaksikan oleh seluruh santri yang ada di sana. Dari situ lah saya merasa senang dan mulai mencoba membuat puisi ala kadarnya anak-anak,” ungkapnya

Saat sekolah tentu Naila akan mendapatkan pelajaran mengenai puisi, cerpen dan lainnya. Hal ini menjadi kesempatannya untuk mengasah diri membuat cerita dan puisi. Disamping itu Ia sangat senang membaca buku yang berbau fiksi, non fiksi maupun buku-buku sejarah. Buku yang pernah dibaca hingga saat ini sangat bermanfaat bagi Naila untuk memunculkan ide dalam setiap karyanya.

Baca juga: Milad Ke 111, dari Kontribusi Sampai Tantangan Persyarikatan Muhammadiyah

Berlanjut pada jenjang berikutnya, Naila masuk ke pesantren selama kurang lebih 6 tahun. Ia juga sempat aktif mengikuti ekstrakulikuler jurnalis kurang lebih 3 bulan, “dari situ bertambah lagi sedikit bertambah pengetahuan saya soal kepenulisan hingga selama di pesantren saya aktif pada pembuatan mading dan majalah pesantren. Sempat juga menulis karangan cerita yang panjang kurang lebih ada 4 judul semi-semi novel tapi tidak saya terbitkan. Semuanya saya tulis dengan tangan dan hanya untuk konsumsi dari kamar per kamar saja,” ungkapnya. Sejak menulis 4 cerita itu Naila bercita-cita ingin bisa menerbitkan buku karyanya sendiri.

Paska lulus dari pesantren wanita kelahiran 16 September 1999, Sidoarjo ini gap year selama 1 tahun untuk berkuliah. Ia memanfaatkan waktunya untuk mengikuti grup kepenulisan KBM via facebook, “disana terdapat penulis-penulis hebat dan tidak segan untuk memberikan kritik dan saran untuk setiap penulis yang mengirimkan ceritanya. Termasuk ada penulis terkenal Asma Nadia yang menjadi pendiri grup tersebut. Saya belajar banyak dari komentar-komentar para senior dan itu benar-benar menggugah pengetahuan saya. Dari 4 judul karangan yang saya buat saya bisa tahu letak kesalahan dan kekurangannya,” jelasnya.

Tidak lama setelah itu ada beberapa event menulis yang bermunculan dari beberapa grup kepenulisan yang lain dan Naila mencoba mulai dari lomba menulis cerita pendek. “Alhamdulillah meskipun tidak menang tetapi karya saya selalu masuk di 15 besar,” imbuhnya.

Mulai Aktif Kembali Ikuti Kompetisi

Saat memasuki perkuliahan, Naila sempat vakum untuk mengikuti lomba menulis. Kesehariannya diisi dengan membuat quotes yang seringkali direpost oleh teman temannya. Hingga di tahun 2022, Ia mengikuti kegiatan Kampus Mengajar angkatan 3 dan kembali mengikuti lomba. Saat itu Ia mengikuti 2 lomba yang salah satunya adalah lomba menulis cerita anak.

Naila yang biasa menulis cerita mengenai percintaan ini merasa tertantang untuk menulis cerita anak ini. Ia tak hanya menulis cerita yang bisa dibaca orang dewasa tapi justru mengutamakan pembaca anak-anak. “Dimana tulisan saya harus bisa mendalami setiap karakter tokoh dan menghadirkan emosi yang sesuai dengan tokoh tersebut, seperti tingkah laku setiap tokoh di dunia anak  dan bagaimana menampilkan sosok-sosok orang dewasa yang membantu dalam cerita. Selain itu saya juga harus menyamakan antara tema dan alur sehingga menjadi cerita yang apik dan bermakna untuk anak-anak sebgai pembaca,” paparnya.

Dengan mengambil dari beberapa pengalaman pribadi,buku-buku yang pernah dibaca dan lainnya, Naila akhirnya bisa menyelesaikan lomba tersebut dan meraih juara ke 2. “Sebelum saya mengikuti lomba cerita anak ini, saya juga mengikuti lomba menulis cerpen bertema ramadhan pada penerbit yang sama dan masuk pada karya yang diterbitkan. Kemudian pada bulan September saya mendapat iseng saja mengikuti sayembara cipta puisi, tidak terlintas sama sekali kalau saya akan menang karena ketika melihat pesertanya yang datang dari berbagai kampus yang bisa dibilang bergengsi. Saya hanya sekedar ingin saja, dan alhamdulillah ternyata saya menjadi juara pertamanya,” sambungnya.

Kisah Selama Berkuliah

Menulis puluhan karya karena terinspirasi pesan Ali bin Abi Thalib

“Selama menjalani perkuliahan, alhamdulillah saya tidak mengalamani kendala yang cukup segnifikan, karena dari biaya dsb sudah benar-benar dipertimbangkan oleh saya dan keluarga sejak sebelum memasuki dunia perkuliahan,” jelasnya.

Saat berkuliah di Umsida, Naila merasa bersyukur telah dipertemukan dengan dosen-dosen yang sangat mumpuni dibidangnya sehingga benar-benar dapat merubah pola pikir dan penambah pengetahun hingga menjadi motivator dalam hidupnya. “Tak lupa juga saya sangat bersyukur bertemu dengan teman-teman yang meskipun dari berbagai kalangan tetapi mereka tetap kompak dan selalu mensupport saya,” imbuhnya.

Baca juga: Pantang Menyerah Meski Gagal Berulang Kali, Bawa Wanita Ini Raih Wisudawan Berprestasi

“Alhamdulillah sekolah yang menjadi tempat bernaung saya mengizinkan saya tetap melanjutkan perkuliahan dengan memberi saya kelonggaran dijam kehadirannya, karena saya masuk kuliah di kelas pagi, yakni dari jam 07.00-09.00 setiap hari senin dan kamis, maka disekolah saya diizinkan datang maksimal pukul 10.00 dihari tersebut. Kemudian dalam mengikuti lomba, karena lomba atau event tersebut dilaksanakan secara online, maka saya biasa mengerjakan tugas kuliah dan tugas lomba tersebut pada malam hari. Sehingga dengan begitu tidak akan mengganggu belajar dan mempengaruhi nilai saya,” paparnya.

Motivasi Menarik

Putri ketiga pasangan Ircham Hadi dan Titik Mazidatun Nikmah SPdI ini mengungkapkan motivasinya untuk mengikuti berbagai kompetisi menulis karena Ia ingin mengembangkan skill menulisnya. Tak hanya itu, Ia juga berkeinginan untuk menyampaikan pesan-pesan kehidupan secara tersirat serta pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki melalui tulisan-tulisannya.

Naila juga menyampaikan sebuah pesan untuk membuat pembaca Umsida.ac.id khususnya para mahasiswa yang masih berjuang untuk semangat meraih prestasi sepertinya. ” Untuk teman-teman pembaca. Jangan takut terlambat dan mencoba. Jika orang lain tidak bisa mengenalimu, maka kenali dirimu sendiri. Jika tidak ada yang bisa mendengar keluh kesahmu, maka tulislah. Tinta pena dan kertas akan selalu setia menjadi pendengar suka dukamu,” ungkapnya.

Ia mengutip dari salah satu puisi karyanya yang berjudul “Retisalya 9” yang isinya “puitis terbaik milik si paling bahagia dan yang paling pahit kisahnya,” tandasnya.

Terakhir Naila juga mengutip dari pesan sahabat Ali bin Abi Thalib “Semua penulis akan meninggal, hanya karyanyalah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti.” (Ali bin Abi Thalib)

Penulis: Rani Syahda Hanifa

*Humas Umsida

 

Berita Terkini

rektor Umsida saat penguatan visi misi PPI AMF
Pesan Rektor Umsida untuk PPI AMF dalam Mewujudkan Pesantren Berkemajuan
December 21, 2024By
commsport 2024
Commsport 2024, 30 Tim Futsal Sekolah se-Jatim Meriahkan Event Tahunan Ikom Umsida
December 21, 2024By
kunjugan ITKES Musidrap ke Umsida_11zon
ITKES Musidrap Kunjungi Umsida, Ingin Belajar Lebih Tentang FKG
December 17, 2024By
pelantikan kepala sekolah SMAM 2 Sumberpucung
Pesan Rektor Umsida di Pelantikan Kepala Sekolah dan Perubahan Nomenklatur SMAM 2 Sumberpucung
December 17, 2024By
Stundent Mobility Umsida dan UniSZA
Lanjutkan Program Student Mobility dengan UniSZA Malaysia, Umsida Sambut dan Lepas 19 Mahasiswa
December 16, 2024By
Umsida dan MHH PWM Jatim Kumpulkan Pakar Hukum Indonesia
Umsida dan MHH PWM Jatim Kumpulkan Pakar Hukum Indonesia, Bahas Refleksi Akhir Tahun 2024
December 15, 2024By
Kisah Inspiratif Alumni Istimewa Umsida, Semangat Tak Terbatas
Kisah Inspiratif Alumni Istimewa Umsida, Semangat Tak Terbatas
December 15, 2024By
5 Poin Kolaborasi Hebat, Umsida dan Ombudsman RI Teken MoU untuk Masyarakat Lebih Maju
5 Poin Kolaborasi Hebat, Umsida dan Ombudsman RI Teken MoU untuk Masyarakat Lebih Maju
December 14, 2024By

Riset & Inovasi

Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By
Pembelajaran Melalui E-Modul (4)
Umsida Dorong Inovasi Pembelajaran Melalui E-Modul Literasi Berbasis Etnopedagogi
September 11, 2024By
Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal
Inovasi Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal Otomatis 3 Dosen Umsida
September 8, 2024By
legalitas BUMDesa
Tim Abdimas Umsida Akan Urus 5 Legalitas BUMDesa di 2 Kabupaten Usai Bantu 2 Desa Ini
August 29, 2024By

Prestasi

Juara Nasional! Mahasiswa FPIP Umsida Raih Juara 1 Temilnas IPK HIMPSI 2024
Juara Nasional! Mahasiswa FPIP Umsida Raih Juara 1 Temilnas IPK HIMPSI 2024
December 22, 2024By
Dr Tarman jadi guru besar 1
Rekam Jejak Dr Tarman Hingga Resmi Jadi Guru Besar Umsida
December 20, 2024By
warek 1 Umsida jadi guru besar 4
Jadi Guru Besar, Wakil Rektor 1 Umsida Buat Road Map Karir Sejak S3
December 19, 2024By
riset dan abdimas Umsida meningkat 1
Riset dan Abdimas Umsida Meningkat, 65 Proposal Penelitian Lolos Program Risetmu 2024
December 11, 2024By
MFQ FAI Umsida Sabet Juara Nasional Lagi
Semangat Tanpa Batas, Tim MFQ FAI Umsida Sabet Juara Nasional Lagi
December 8, 2024By