Umsida.ac.id – Mohammad Rojii M Pd wisudawan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses raih gelar wisudawan terbaik dengan IPK 4,00. Pengukuhan dilakukan pada acara wisuda ke-XXXVI Program Diploma, Sarjana dan Pascasarjana di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Kampus 1, Umsida, Sabtu (17/10).
Pria yang akrab disapa Rojii mengisahkan perjuangan dalam mengenyam bangku sekolah tidaklah mudah. Dibesarkan di tengah – tengah keluarga dengan kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan membuatnya semangat untuk terus belajar. Pekerjaan orang tua sebagai buruh serabutan dimana ayahnya adalah tukang becak, tukang bangunan, penjual sayur keliling dan ibunya seorang buruh di kebun kopi yang berjuang untuk membiayai pendidikannya, “Keadaan tersebutlah yang menjadikan saya semangat untuk terus belajar, meskipun harus menunggak pembayaran hingga jutaan rupiah karena ketidakmampuan orang tua untuk menutupi biaya sekolah. Hal tersebut semata – mata saya lakukan demi membahagiakan kedua orang tua suatu hari nanti dan alhamdulillah Allah memberikan kemudahan bagi saya dalam menempuh pendidikan ,” paparnya. Rojii mengatakan sejak SD – SMA selalu menjadi siswa berprestasi dengan mendapatkan peringkat kelas dan berhasil menjadi lulusan terbaik di SMA kala itu. Dengan modal prestasi, ia bertekad untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi.
Di kampus Umsida inilah, pria kelahiran Banyuwangi ini memulai bangku perkuliahan. Program D2 Bahasa Arab dan Diroosah Islaamiyyah di Ma’had Umar Bin Al Khattab Surabaya, lulus tahun 2013 dengan predikat Mumtaz/Cumlaude . Kemudian melanjutkan kembali untuk mengambil program S1 Pendidikan Bahasa Arab Umsida, lulus pada tahun 2016 dengan predikat Cumlaude dan menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3,94. Dengan semangat yang tinggi dalam belajar, ia melanjutkan kembali pendidikan ke jenjang S2, “Saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan jenjang S2 setelah sempat berhenti 1 tahun demi mengurus pernikahan. Dan alhamdulillah hingga pada akhirnya lulus tahun ini dengan predikat Cumlaude dan menjadi lulusan terbaik dengan IPK 4.00,” jelasnya. Dalam Tesisnya, Rojii menggunakan judul Manajemen Pengembangan Kurikulum MADIN Terintegrasi pada Lembaga Pendidikan Dasar. Ia mengaku tidak hambatan dalam proses pengerjaannya, “Alhamdulillah selama Tesis Allah mudahkan semua dan tidak hambatan, karena saya juga sudah terbiasa menulis serta melakukan penelitian saat menjadi anggota tim peneliti bagi dosen – dosen di Umsida,” ujarnya.
Berbagai pekerjaan yang dilakukan demi menutup biaya perkuliahan, “Saya pernah menjadi Pelayanan Restoran, satpam, marbot masjid, pengasuh panti asuhan serta menjadi guru di beberapa lembaga pendidikan. Dan Alhamdulillah saya juga sebagai peraih Penghargaan Guru Teladan 3 Tahun berturut – turut di Institusi tempat bekerja ,” ujarnya. Tak lupa ia selalu meminta izin dan do’a restu orang tua sebelum melakukan hal-hal kecil, “Jika kebetulan sedang pulang ke rumah maka saya meminta langsung ke beliau, namun jika tidak mungkin untuk pulang, pasti saya sempatkan untuk menelepon beliau demi mendapat do’a dan restunya,” imbuhnya.
Ditengah kesibukannya, ia mengaku telah menyempatkan dan meluangkan waktunya untuk menulis dan menerbitkan 2 buku serta beberapa artikel di jurnal jurnal yang terakreditasi. Selain itu, pria yang memiliki hobi menulis ini turut aktif menjadi Ketua Remas Masjid Annur Umsida, Ketua sekaligus Founder Komutas Pemuda Perindu Surga, Pembina Club Bahasa Arab Umsida, dan aktif dalam mengisi berbagai kegiatan Kajian Remaja. Lebih lanjut, Rojii bercerita bahwa istrinya bernama Vivi Silvia yang merupakan mantan Ketua IMM FAI juga peraih wisudawan terbaik pada wisuda ke-30 Umsida Tahun 2017. Ia memberikan kesan nya selama kuliah di Kampus Pencerahan ini, “Umsida adalah tempat saya dapat mengukir mimpi, memperjuangkan cita – cita dan menemukan cinta,” kesannya. Diakhir kesempatannya pria hobi membaca ini memberikan pesan kepada para mahasiswa, “Bagi kalian yang sedang memperjuangkan cita-cita dan mimpi kalian. Jangan pernah menyerah serta yakinlah bahwa Allah akan senantiasa membukakan pintu-pintu kebaikan bagi siapapun yang mau berjuang, bersabar dan menyandarkan segalanya hanya kepada Allah,” pungkasnya.
ditulis : Anis Yusandita
di edit : Etik Siswati Ningrum