[:id]umsida.ac.id- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso menggelar pameran lukisan selama sepekan, pada Senin hingga Minggu (24-30/06/19).
Pameran ini merupakan suatu konsep yang digagas oleh seniman Bondowoso, dengan mengusung tema “Jhagha” dalam Bahasa Madura diartikan bangkit, berdiri (dari duduk, tidur dan sebagainya). Tujuan dari diadakannya pameran ini adalah untuk memotivasi para seniman daerah yang mengalami stagnasi dalam berkarya, dan karya yang dipamerkan adalah karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi. Sebanyak 101 pelukis yang berasal dari berbagai daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali turut bergabung dalam pameran ini. Dengan pengantar curator oleh Joseph Wiyono, Sutjipto Adi, dan Agus Kucing.
Tri Linggo Wati, M.Pd dosen Pengampuh Mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Kriya, di Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), ikut berpartisipasi mengikuti pameran dengan mengirimkan 1 karya dengan Judul ”Metamorfosis 4”.
“Konsep ini saya pilih dengan maksud untuk mengkritisi Negeri ini yang sedang berjuang menegakkan keadilan,” ungkap Linggo sapaan akrabnya.
“Lukisan yang saya buat ini adalah berkonsep anak Indonesia yang masih punya harapan akan adanya perubahan (Kebangkitan) pada negeri ini menjadi Indonesia yang semakin baik dan berkarakter seperti halnya kupu-kupu yang diawali prosesnya dari bermetamorfosisnya ulat menjadi kupu-kupu.” Kata Linggo menambahkan.
Bahan-bahan yang digunakan dalam lukisan ini adalah: Media cat minyak yang dicampur dengan media telur dan pasir yang semuanya memiliki symbol. Dengan adanya tekstur yang dihasilkan pasir melambangkan ujian negeri ini yang teramat banyak, sedangkan telur mewakili kepompong dari proses metamorphosis. (Hw)[:en]Bondowoso Education and Culture Office held a painting exhibition for a week, Monday to Sunday (24-30 / 06/19).
This exhibition is a concept initiated by artist Bondowoso, with the theme “Jhagha” in Madurese language means to rise, stand (from sitting, sleeping and so on). The purpose of this exhibition was to motivate regional artists who had stagnated in their work, and the works exhibited were 2-dimensional and 3-dimensional works of art. A total of 101 painters from various regions, such as East Java, Central Java, and Bali, participated in this exhibition. With a curator introduction by Joseph Wiyono, Sutjipto Adi, and Agus Kucing.
Tri Linggo Wati, M.Pd, a lecturer in lectures in the Arts and Craft Education Course, at the PGSD Study Program at Muhammadiyah University in Sidoarjo (Umsida), participated in the exhibition by sending 1 work entitled “Metamorphosis 4”.
“I chose this concept with the intention to criticize this country which is struggling to uphold justice,” said Linggo, his nickname.
“The painting that I made is the concept of an Indonesian child who still has hope for a change (Awakening) in this country to become an increasingly good Indonesia and character like butterflies which begins with the process of metamorphosis of the caterpillar into a butterfly.” Linggo added .
The materials used in this painting are: Oil paint media mixed with egg and sand media which all have a symbol. With the texture produced by sand, it represents a lot of exams from this country, while eggs represent the cocoon of the metamorphosis process. (Hw)[:]