Umsida.ac.id – Kota Mojokerto menjadi salah satu tempat gelaran bergengsi dalam ajang Kejuaraan Karate Terbuka Se-Jawa Timur pada Jum’at – Minggu (22-24/7). Mewakili Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Olahraga Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ukorda Umsida), Rangga Adam Punjabi (Mahasiswa Program Studi Psikologi Semester 6) dan Nanda Akbar Rohmansya (Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Semester 4), berhasil meraih 2 perak dan 1 perunggu.
Dalam ajang kejuaraan karate tersebut, Rangga keluar sebagai Juara 3 Kata Perorangan Under 21 Putra, sedangkan Nanda keluar sebagai Juara 3 Komite Under 21 -75 kg Putra, kemudian dalam kategori kelompok mereka keluar sebagi Juara 3 Kata Beregu Under 21 Putra.
“Terkait persiapan, kita latihan dua hingga tiga kali dalam seminggu, bahkan dalam minggu terakhir sebelum acara, kami latihan hingga empat kali, karena kami memang tidak ingin kembali hanya dengan membawa tangan kosong, kami ingin pulang dengan membawa hasil,” ungkap Rangga yang juga selaku Wakil Ketua Umum Ukorda dan Koordinator Tim.
Sementara, dibalik perolehan prestasi yang mereka raih, ternyata Nanda sempat mengalami drop karena bertanding di babak perebutan final tanpa istirahat. Sehari sebelum jadwalnya bertanding, Ketua Umum Ukorda tersebut tak ingin membiarkan rekan timnya berjuang sendirian. Ia menemani Rangga yang bertanding sehari lebih duluan sampai akhir.
“Sempat di oksigen juga, tetapi Alhamdulillah Nanda akhirnya bisa pulang dengan kondisi sehat. Kejuaraan karate memang memerlukan banyak stamina, apalagi harus kontak fisik dengan lawan,” terang Rangga.
Berhasil membawa pulang medali, mereka merasa sangat bangga dan bersyukur. Dengan hasil ini, Feri Fatoni M.Pd selaku Pembina Ukorda Umsida berharap agar kedepannya banyak atlet baru yang muncul dari karate. Menurut Feri, kaderisasi harus dilakukan segara, karena tidak mungkin jika hanya bertumpu pada atlet-atlet yang saat ini tengah ada di fase terbaik dari prestasi mereka.
“Saya sangat apresiasi kepada mereka, terlebih pada pihak keluarga, dan juga pihak-pihak pelatih maupun guru yang sudah mendidik mereka berproses sebelumnya,” pungkasnya. (Alfaro)
*Humas Umsida