Umsida.ac.id– Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus menunjang kualitas pendidikan hingga mendapat international recognition. Salah satunya dengan mulai menambah mahasiswa internasional yang belajar di Umsida. Setelah beberapa kali menerima mahasiswa asing, Umsida kali ini menerima mahasiswa asal Gaza Palestina yang bernama Almoatasembellah J R Shnewra atau yang akrab disapa Moatasem.
Program S2 Manajemen Pendidikan Islam menjadi program studi pilihannya untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia. Ia mengatakan kepada umsida.ac.id apa alasannya memilih Umsida sebagai tempatnya menimba ilmu.
“Saya memilih Umsida karena terkenal dan kepeduliannya terhadap pengajaran agama dan memiliki banyak partisipasi di semua bidang masyarakat. Dan saya juga memilih Universitas Muhammadiyah Sidoarjo karena telah memberikan saya beasiswa,” ungkapnya dalam bahasa inggris.
Beasiswa yang telah dia dapatkan merupakan hibah dari Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) dan Umsida.
Baginya Umsida telah memberikan kesempatan luar biasa untuk belajar. Dengan materi ajaran yang berkualitas, tidak hanya mengenai agama secara teori namun juga menunjukkan pentingnya kepedulian sosial yang wajib dimiliki setiap orang. Hal itu ia pelajari dari keramahan sosial yang selama ini ia dapatkan di Umsida maupun di Indonesia.
Umsida di Mata Mahasiswa Internasional Asal Gaza Palestina
Moatasem mengungkapkan bahwa selama berada di Sidoarjo orang-orang sangat baik dan ramah bahkan ia tidak mengalami culture shock yang buruk, tidak sulit katanya untuk bisa berinteraksi dan mendapatkan teman baik. “Orang-orang di sini sangat baik dan saya dapat berteman dengan cepat, hal ini memudahkan saya untuk beradaptasi jadi saya belum merasakan kejutan budaya yang berbeda apalagi ke arah negatif”.
Harapannya adalah dapat menempuh pendidikan S3 di Indonesia dan berharap bisa mengembangkan karirnya. ” Saya serius mempertimbangkan untuk mendapatkan izin belajar untuk gelar PhD dan bekerja di sini, saya harap begitu”.
Walaupun ia tidak merasa ada kejutan budaya yang buruk ternyata dalam motivasi yang ingin ia bagikan sebagai mahasiswa yang belajar di negara lain ia juga sangat berusaha untuk mempertimbangkan sikapnya sebagai mahasiswa asing agar mudah diterima oleh masyarakat setempat, ” Belajar di negara lain perlu bekerja lebih keras, saya harus mempertimbangkan budaya orang dan memahami sejarah mereka tetapi sangat menyenangkan di sini karena semua orang menyambut saya dan mencintai saya, dan saya sangat senang karena saya belajar di Indonesia terutama Umsida,” pungkasnya.
Rani Syahda Hanifa
*Humas Umsida