Umsida.ac.id – Dalam upaya meminimalisir sampah di lingkungan sekitar, Tim Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Kelompok 61 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar acara Workshop Pengelolaan Sampah Organik Menjadi Hand Sanitizer Eco Enzyme, bertempat di dusun Plumpang, desa Penambangan, pada Sabtu (20/03).
Kegiatan penyuluhan ini memiliki tujuan untuk mengatasi permasalahan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) terkait pengolahan sampak organik. Penyuluhan yang diadakan oleh tim KKN-P 61 menghadirkan pembicara salah satu Dosen Umsida Dr Syamsudduha Syahrorini ST MT, yang merupakan ahli dalam bidang Eco-Enzyme.
Eco Enzyme merupakan sampah organik yang difermentasi selama tiga-enam bulan. Dalam proses pembuatannya, membutuhkan bahan – bahan yang sederhana dan mudah dijangkau. Bahan tersebut antara lain 6 Liter dengan volume ± 10 liter, bahan organik 1.800 gram (kulit nanas, apel, pir, papaya, pisang, daun kelor, sawi/pakcoy), dan molase atau biasa disebut tetes tebu 600 gram.
Proses pembuatan Eco Enzyme semua bahan yang telah disebutkan dicampur dalam suatu wadah kedap udara dan difermentasi selama 3 – 6 bulan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas. Berikut merupakan beberapa manfaat Eco Enzyme antara lain : 1) membantu mengurangi limbah atau sampah organik basah sehingga zero waste, 2) membantu menyadarkan masyarakat pentingnya penggunaan pembersih rumah tangga termasuk disinfektan yang ramah lingkungan, 3) meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sayur-sayuran dan buah-buahan sehat. Standart baik pada Eco-Enzyme yakni pH dibawah 4.0, yang memiliki aroma asam segar khas fermentasi.
Tim KKN-P 61 Umsida mengajak Kelompok Bank Sampah untuk mengikuti proses pembuatan Eco-Eznyme. Dengan tujuan agar mereka mengetahui bagaimana cara memanfaatkan sampah organik. Kegiatan tersebut dapat menjadi tambahan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Lebih lanjut, tak hanya memberikan penyuluhan tim KKN-P desa Penambangan Umsida juga membagikan beberapa bahan serta melakukan pendampingan kepada Kelompok Bank Sampah untuk menerapkan langsung bagaimana cara membuat Eco-Enzyme. Hasilnya dibawa pulang untuk melanjutkan proses fermentasi. Untuk menindaklanjuti apabila Kelompok Bank Sampah ada yang kurang mengerti maka tim KKN-P memberikan nomor Whatssapp agar bisa menghubungi langsung.
Salah satu anggota Kelompok Bank Sampah, Murti menyampaikan senang dan antusias mengikuti kegiatan penyuluhan Eco-Enzyme. “Senang rasanya mendapatkan ilmu baru. Apabila Eco-Enzyme sudah jadi nanti akan saya promosikan kepada anggota kelompok lainya terlebih dahulu,” ujarnya. Dengan adanya Eco-Enzyme ini mampu meminimalisir terjadinya hal-hal buruk baik bagi lingkungan, dan juga kesehatan.
Penulis : Isnaini Khusnul Khotimah dan Erzha Indah Dwi Pratiwi
Editor : Anis Yusandita