Umsida.ac.id – Beroperasi sejak minggu lalu, pojok statistik menawarkan beberapa program unggulan yang telah disepakati bersama BPS Sidoarjo. Dalam mempraktikkan program kerja nantinya, mahasiswa juga dilibatkan dengan tujuan agar mereka memiliki pengalaman praktis di lapangan. Bahkan ada rencana untuk membuka magang untuk mahasiswa.
Pojok statistik adalah salah satu unit yang masih tergolong jarang ditemui, terutama yang ada di universitas. Di Jawa Timur sendiri, pojok statistik yang bertempat di universitas hanya ada tiga, yakni ITS, UB dan, Umsida.
Baca juga: Peringati Hari Statistik Nasional, BPS dan Umsida Adakan Sharing Session
Oleh karena itulah, unit ini menawarkan beberapa program kerja unggulan yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa, dosen, sampai masyarakat umum.
Program kerja pojok statistik
Yang pertama adalah ASN BPS mengajar. Dalam program ini, tenaga tenaga ahli BPS akan membagikan ilmu tentang statistik kepada mahasiswa maupun dosen, bisa berupa workshop, webinar, atau format lainnya.
“Kedua, kami akan mengenalkan statistika masyarakat. Seperti mereka yang berkecimpung di dunia pendidikan, dunia usaha, lembaga atau UMKM, yang membutuhkan analisis data,” ucap Dr Suprianto SSi MSi CSA.
Selain itu, sambung ketua pojok statistik, unit ini juga akan membantu menyebarkan data statistik kepada masyarakat terkait info-info pembangunan, potensi wilayah atau potensi desa, yang datanya sudah ada di BPS.
“Namun selama ini masyarakat belum begitu mengenal BPS dengan baik. Karena kebanyakan dari mereka menganggap bahwa BPS itu instansi pemerintah. Padahal mereka memiliki banyak data yang bisa dimanfaatkan,” tuturnya.
Program kerja yang ketiga adalah menyebarkan data statistik. Pojok statistik yang bersifat independen dapat membantu bahkan memberikan ilmu kepada masyarakat yang bersifat umum dan memiliki dampak informasi positif.
Baca juga: Umsida Gandeng BPS Sidoarjo Membuat Program Pojok Statistik
Dr Anto merencanakan sistem penyebaran data statistik kepada khalayak melalui webinar atau undangan dalam bentuk pelatihan. Karena menurutnya, masyarakat hanya mengetahui datanya saja tanpa mengerti ilmu pengetahuannya, terutama cara membaca data statistik.
Membentuk agen statistik adalah program kerja unggulan pojok statistik berikutnya.
“Agen-agen statistik yang kami maksud ini dibentuk karena kami menyadari bahwa tenaga statistik masih terbatas, baik dari BPS maupun pojok statistik. Dalam hal ini, mahasiswa akan dikerahkan untuk menjadi agen statistik,” sambung ahli statistik matematik ini.
Agen statistik ini tidak mengharuskan mahasiswa dari latar belakang tertentu. Nantinya mereka akan dilatih untuk menjadi beberapa peran, seperti surveyor atau pengolah data.
Program kerja selanjutnya berhubungan dengan peran pojok statistik ke Umsida. Menurut Dr Anto, unit ini nantinya akan membantu secara langsung pada pihak Umsida terkait kebutuhan data sebagai dasar pengambilan keputusan. Suatu kebijakan jika didasarkan pada data, maka akan lebih terarah, rasional, efisien, dan efektif.
Kedepannya, pojok statistik bisa bermanfaat minimal dalam lingkup internal Umsida sendiri dengan men-support kebutuhan data. Contohnya tentang profil mahasiswa secara utuh.
“Yang dimaksud secara utuh itu, apakah background keluarga, ekonomi, dan level kekuatan ekonomi itu bisa kita petakan. Dari data ini, Umsida mengetahui mahasiswanya rata-rata atau didominasi oleh kalangan mana saja. Sehingga nanti ketika ingin mengatur ulang biaya UKT, umsida sudah memiliki data pertimbangannya,” jelas dosen prodi informatika tersebut.
Baca juga: Usai Tanda Tangani MoU, Pojok Statistik Umsida Sudah Beroperasi
Dengan menjadikan data sebagai acuan, merupakan salah satu cara sehat berkompetisi. Karena saat ini kampus swasta tak hanya bersaing dengan PTS saja, tapi juga PTN. Jika tidak memiliki analisis data yang bagus, maka kebijakan akan mengarah ke persepsional, bukan fakta dan data.
Penulis: Romadhona S.