Umsida.ac.id – Selain mendapatkan kuliah motivasi tentang kewirausahaan, mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) juga dibekali materi tentang pentingnya peran generasi Z untuk Indonesia yang lebih maju. Materi ini disampaikan pada pelaksanaan Forum Taaruf Mahasiswa (Fortama) Umsida 2023 oleh Muhammad Solihin di Aula KH Mas Mansyur pada Kamis (21/09/2023).
Definisi
Seperti yang diketahui bahwa Gen Z merupakan generasi yang lahir pada kisaran tahun 1995 sampai 2010. Gen Z adalah generasi yang masih muda dan tidak pernah mengenal kehidupan tanpa teknologi sejak lahir. Mereka menjadi generasi pertama yang tumbuh dengan smartphone dan media sosial.
“Kalau zaman dulu saat mengerjakan sesuatu, kita menggunakan buku sebagai sumbernya. Bahkan saat sidang skripsi, mahasiswa juga membawa buku. Berbeda dengan sekarang yang semua bisa diakses dari internet, dan anak kecil pun sudah bisa menggunakannya,” tutur Sholihin.
Berhubung generasi Z telah mengenal teknologi sejak lahir, sambungnya, maka dapat timbul juga dampak negatif dari keadaan ini, yakni kecanduan. Oleh karena itu, diperlukan sikap yang bijak dalam menggunakan teknologi dan pengawasan dari orang tua pada gen Z, apalagi game.
“Kecanduan teknologi yang mengakibatkan dampak negatif, itu lebih parah daripada kecanduan narkoba,” tegas Sholihin di hadapan maba.
Padahal jika bisa dikontrol dengan baik, perkembangan teknologi bisa mendatangkan banyak manfaat, seperti kecepatan menerima informasi, menjalin relasi, bahkan menjadi sumber penghasilan. Sholihin menjelaskan data bahwa dari 270 juta sekian penduduk Indonesia, 10% diantaranya merupakan gen Z yang saat ini berusia sekitar tujuh tahun . Jumlah inilah yang akan menentukan bagaimana wajah Indonesia kedepannya.
Baca juga: Antusias Maba Saat Inagurasi, dari Pengenalan Ormawa Hingga Nyanyi Bareng
Karakteristik Gen Z
Generasi Z memiliki karakteristik sebagai generasi yang terbuka terhadap berbagai hal, seperti isu sosial dan lingkungan, multikulturalisme, dan kemajuan teknologi, “Dia tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, selalu ingin tahu, dan selalu kemana-mana. Jika ada masalah tertentu, mereka lebih beran untuk menyuarakannya. Mereka lebih beragam, bersifat global, serta memberikan pengaruh pada budaya dan sikap masyarakat kebanyakan,” terang wakil ketua majelis bidang tabligh PWM Jatim ini.
Menurut Sholihin, satu hal yang menonjol dari generasi ini, yaitu mampu memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan mereka. Saking melekatnya pada generasi ini, teknologi telah menjadi nafas generasi Z.
Karakteristik lain yang dimiliki Generasi Z seperti:
- Melek teknologi
- Kreatif
- Menerima perbedaan
- Peduli terhadap sesama
- Senang berekspresi
- FOMO (Khawatir dan Takut Ketinggalan Tren yang Ada)
- Kecemasan dan Tingkat Stres yang Tinggi
- Mudah Mengeluh dan Self Proclaimed
Baca juga: Fortama Umsida 2023, Prof Jainuri: Jadilah Generasi Emas yang Mengeksplorasi Kekayaan Negara Sendiri
Peran orang tua
Yang pertama yaitu tech savvy. Dengan perubahan teknologi dan internet, generasi ini bisa mendapatkan hampir semua yang mereka inginkan dengan mudah. Informasi apapun itu, mereka bisa dapatkan semua melalui gadget. Oleh karena itu, kontrol dan pengawasan dari orang tua sangat diperlukan bagi generasi ini.
Kedua yakni menjunjung tinggi toleransi, pluralisme, dan keadilan. Gen Z percaya bahwa semua orang adalah sama dan berhak diperlakukan dan adil. Generasi ini juga rawan mengalami depresi. Hal ini juga menjadi catatan bagi orang tua karena mereka cenderung membandingkan diri, merasa kurang update, dan sangat bergantung pada social network.
Mereka juga sensitif pada kegagalan karena media sosial menampilkan hal yang baik saja (pencitraan) hingga menimbulkan ketidakpercayaan diri bahkan stres. Namun, generasi ini akan fokus dan berkomitmen jika dirasa berguna mereka mendapatkan kesempatan untuk membuka orang lain dan memberikan emosi positif.
Baca juga: Rektor Umsida Tutup Fortama 2023: Insya Allah Kalian Nanti Akan Diwisuda pada 2027
Peran dalam perkembangan berkemajuan
“Gen Z memegang peran penting dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) yang dirancang PBB. Mereka juga memiliki akses dan pengetahuan yang luas tentang isu sosial dan lingkungan sehingga memiliki potensi besar memimpin dan membantu mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan,” lanjutnya.
Adapun yang dibutuhkan generasi ini yaitu adaptif, keterampilan digital, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif.
Penulis: Romadhona S.