Umsida.ac.id – Saat ini, perkembangan dunia digital melaju dengan. Dengan adanya teknologi digital, kegemaran literasi pada anak perlu digalakkan kembali agar mereka dapat tumbuh dan mendapat ilmu pengetahuan dari literasi digital yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Dr Adin Bondar MSi, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional menjelaskan pentingnya literasi pada anak dan pembudayaan kegemaran membaca dari berbagai jenjang usia. Ia menjelaskan bahwa lingkungan keluarga merupakan hal yang paling krusial bagi seorang anak untuk mengenal dunia digital.
Lihat juga: 10 Hal Wajib Kamu Tau di Era Literasi Digital
“Pranata sosial pertama dalam tumbuh kembang anak adalah membiasakan ayah dan bunda menjadi panutan dalam membangun iklim dan lingkungan keluarga gemar membaca,” Ujarnya dalam Workshop Komunitas Literasi dan Pegiat Literasi Provinsi Jawa Timur.
Untuk memulai penerapan tersebut, ujarnya, dapat dimulai dari komunikasi antar orang tua yang lembut dan mendidik anak agar mereka bisa dengan mudah mengenali literasi digital. Kebiasaan ini sangat penting dikenalkan kepada anak di usia dini seperti pada balita hingga remaja. Dalam pemaparan materinya, Dr Bondar menjelaskan tentang penanaman kegemaran membaca pada anak.
Pembudayaan Literasi pada Balita Hingga Golden Age
Di usia ini (0-5 tahun), 100 miliar neuron berkembang sangat pesat. Oleh karena itu, dibutuhkan rangsangan psikososial berupa pengenalan gambar, mendongeng, membaca buku nyaring, bermain dan berkunjung ke perpustakaan. Selain itu, bisa juga dengan memberikan keteladanan kegiatan membaca di rumah dengan cara memberikan buku bergambar. Jika hal ini tidak digalakkan, anak akan mengalami antrofi yang berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak.
Pembudayaan Literasi pada Anak-anak Hingga Remaja
Pada usia 6-17 tahun, pendidikan dikembangkan dengan cara membiasakan membaca dengan memanfaatkan fasilitas di perpustakaan, mengikuti kompetisi, dan penyelesaian tugas-tugas sekolah di perpustakaan, serta meluangkan waktu membaca buku setiap hari.
Selain di lingkungan keluarga, pengembangan budaya dan kegemaran ini bisa didapatkan anak di masyarakat dan tempat pendidikan. Di masyarakat, mereka dapat memanfaatkan fasilitas perpustakaan untuk meningkatkan kualitas hidup dan menjadikannya sebagai ruang terbuka.
Lihat juga: Idenya Dipandang Sebelah Mata, Peraih Pendanaan PKM-K 2023 Ini Sukses Jadi Pebisnis Visioner
Sedangkan di tempat pendidikan, peningkatan literasi bisa dilakukan dengan cara pengembangan tata kelola satuan pendidikan. Hal ini dapat menciptakan iklim dan lingkungan yang mendukung kegemaran dan kebiasaan pada siswa dan guru.
Selain manfaat pada anak, membiasakan budaya ini di lingkungan keluarga juga bermanfaat bagi orang tua, diantaranya:
– Menjaga otak agar tetap aktif dan mencegah penyakit alzheimer dan demensia
– Mengurangi tingkat stres dan mencegah depresi
– Melatih fokus dan perhatian sehingga Pikiran menjadi lebih rileks
– Meningkatkan kualitas tidur
– Membuat umur lebih panjang
Lihat juga: Menepis Stereotip Atlet Bela Diri Perempuan dari 2 Mapres Umsida
Oleh karena itu di masa bekerja dan lansia, kegiatan membaca harus terus dikembangkan. Di samping meningkatkan wawasan dan keterampilan, membaca juga dapat menstimulasi mental, merangsang otak dan terhindar dari berbagai penyakit.
Penulis: Romadhona S