Umsida.ac.id – KKN-P 56 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menginisiasi pengadaan pelatihan membuat batik ecoprint.
Lihat juga: Kurang Diminati, KKPN 35 Umsida Inovasikan Olahan Susu Kambing
Kegiatan ini dilaksanakan di balai desa Gondang yang diikuti oleh 30 peserta siswa-siswi SDN Gondang pada Jumat, (08/02/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai teknik membatik yang sederhana, ramah lingkungan, serta bebas dari penggunaan bahan kimia berbahaya.
Kenalkan Batik Ecoprint kepada Gen Alpha
Metode batik ecoprint dipilih karena memanfaatkan bahan alami, seperti dedaunan dan bunga untuk menciptakan motif unik pada kain, sehingga lebih aman bagi lingkungan dan mudah dipraktikkan.
Selain itu, metode ini juga dapat menjadi alternatif kreatif bagi masyarakat yang ingin mengembangkan keterampilan seni tekstil sekaligus berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.
Ecoprint adalah teknik pewarnaan kain yang menggunakan bahan alami, seperti dedaunan, bunga, dan batang tanaman, untuk menciptakan motif unik.
Metode ini tidak memerlukan bahan kimia sintetis, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan teknik pewarnaan tekstil konvensional.
Proses Ecoprint memanfaatkan pigmen alami dari tumbuhan, yang menghasilkan pola khas dan tidak bisa diduplikasi secara identik.
“Kelompok kami memilih ecoprint sebagai sarana pembelajaran kepada anak sd kelas 4-5 untuk mengenalkan kepada mereka bahwa tumbuhan di sekitar dapat menghasilkan nilai seni yang begitu authentic,” Jelas ketua kelompok KKN-P 56, Yudo Pawiro.
Selain itu, imbuhnya, mahasiswa KKNP juga mengenalkan kepada mereka pewarna alami yang dapat dihasilkan dari tumbuhan yang ada di sekitar mereka.
“Semoga anak-anak generasi alpha yang sudah terlalu addict dengan HP dapat mengeksplor dan mempraktikkan suatu ilmu pengetahuan umum yang mungkin tidak mereka dapat dengan hanya bermain handphone dan game online,” katanya.
Potensi Budaya Batik Gondang
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKNP 56, Desa Gondang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai wisata budaya berbasis batik.
Hal ini didukung oleh keberadaan batik khas daerah tersebut yang dikenal dengan nama “Sekar Ndaru.”
Melihat peluang ini, mahasiswa KKNP 56 berinisiatif mengadakan pelatihan batik ecoprint kepada siswa-siswi SDN Gondang sebagai upaya memperkenalkan teknik membatik ramah lingkungan sejak dini.
Dalam kegiatan ini, peserta diberikan pemahaman tentang konsep dasar Ecoprint, pemilihan bahan alami yang cocok untuk proses pewarnaan, serta langkah-langkah dalam mencetak motif pada kain.
“Kami ingin memperkenalkan sebuah metode alternatif dalam membatik yang lebih ramah lingkungan serta mudah dipahami dan dipraktikkan oleh anak-anak. Tak hanya mengenalkan mereka pada seni, kami kami juga mendorong kreativitas mereka dalam menciptakan karya batik yang ramah lingkungan,” ujar ketua divisi pariwisata KKNP 56, Adistin Naidzira.
Para siswa tampak bersemangat saat mempraktikkan teknik ecoprint secara langsung, dimulai dari penyusunan daun pada kain hingga proses pounding atau pemukulan untuk menciptakan motif yang diinginkan.
Pelatihan ini menjadi salah satu program unggulan yang diinisiasi oleh mahasiswa KKNP 56 Umsida sebagai bentuk kontribusi dalam pengembangan pariwisata budaya berbasis edukasi.
Untuk menambah antusiasme peserta, mahasiswa KKN juga mengadakan perlombaan hasil batik ecoprint, sehingga mendorong kreativitas dan inovasi dalam menciptakan motif yang unik.
Kegiatan ini semakin istimewa dengan kehadiran dosen pembimbing lapangan KKNP 56, Enik Setiyawati MPd, yang turut hadir sebagai tamu undangan sekaligus juri dalam penentuan kelompok dengan hasil batik ecoprint terbaik.
Dampak Positif Adanya Pelatihan Ecoprint Bagi Siswa
Pelatihan Ecoprint untuk anak SD memberikan banyak dampak positif dalam berbagai aspek, baik dari segi edukasi, lingkungan, kreativitas, maupun sosial.
“Dari sisi edukasi, anak-anak dapat belajar mengenai konsep ramah lingkungan dan pemanfaatan bahan alami dalam proses pewarnaan kain,” kata Adistin.
Dalam hal kreativitas, imbuhnya, pelatihan ini membantu anak-anak mengekspresikan ide mereka melalui pola dan warna ecoprint yang unik.
Lihat juga: KKNP 50 Umsida Buat Cross Marketing UMKM Keripik Pisang Begaganlimo dengan Kebab Santri Sidoarjo
Dan dari aspek budaya, pelatihan ecoprint menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal karena teknik ini merupakan bagian dari seni tekstil tradisional.
Penulis: Arisma Desy Riana
Penyunting: Romadhona S.