Industri kreatifmenjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi negara

Industri Kreatif Jadi Kontributor Besar pada PDB, Simak 4 Kiatnya

Umsida.ac.id – Sektor industri kreatif telah mengalami penurunan akibat pandemi yang melanda Indonesia sekitar tiga tahun. Hal ini tentu berdampak pada sektor industri kreatif, bahan pada perusahaan yang populer. Hampir semua sektor pada industri kreatif di Indonesia juga turut merosot.

Wisnu P Setiyono SE MSi PhD, dosen FBHIS Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menjelaskan hal ini dalam kegiatan Summer Course. Sebuah kolaborasi antara prodi magister manajemen Umsida dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan mendatangkan mahasiswa internasional. Dalam paparannya, ia membahas tentang Peningkatan Kinerja Industri Kreatif.

Baca juga: Perluas Jejaring, 9 Mahasiswa S-2 Internasional Kunjungi Umsida

“Sekelas Disney saja kemarin pas pandemi juga mengalami kerugian. Namun mereka bisa bangkit dengan menciptakan Disney+ yang mampu bersaing dengan Netflix. Mereka bisa meminimalisir kerugiannya,” ujar dosen yang bisa disapa pak Wisnu ini.

Apa yang membuat mereka bisa bangkit? Pak Wisnu melanjutkan paparannya mengenai Strategic Performance Management, hal tersebut bisa diatasi dengan cara mengimplementasikan hal-hal berikut:

Strategic Performance Management Implementation

Komunikasi dalam Perusahaan

Kunci dari kestabilan sebuah perusahaan adalah komunikasi yang berjalan lancar. Jadi ketika ada suatu hal yang memang perlu didiskusikan, maka hendaknya karyawan mengkomunikasikannya agar perusahaan tidak sampai mengalami kerugian.

Memberikan Umpan Balik

“Antar pekerja di perusahaan harus bisa saling berkoordinasi. Tidak ada one man show dalam perusahaan,” ucapnya. Dengan begitu, maka semua informasi dan gagasan bisa tersampaikan ke semua karyawan.

Manfaatkan Sistem Manajemen Kerja

Sistem manajemen kerja yang telah diterapkan dengan baik, bisa tetap dipertahan agar kinerja perusahaan lebih baik. Seperti pandemi kemarin, Disney tetap bisa berjalan dan hanya mengalami penurunan yang besar namun bisa bertahan dengan inovasinya. Sistem manajemen kerja ini bisa menjadi salah satu faktor bertahannya perusahaan tersebut.

Baca juga: Dosen Prodi Elektro Umsida Kembali Raih Hibah WCP Tahun 2023

Membahas Hasil Penilaian Kinerja

Sedangkan manajemen kerja yang dirasa kurang baik, bisa menjadi evaluasi di akhir masa kerja. Hal tersebut bertujuan agar kinerja lebih baik kedepannya.

Industri kreatif di Indonesia sendiri juga memunculkan berbagai inovasi saat masa pemulihan pasca pandemi. “Saya kira awalnya sektor industri kreatif di Indonesia seperti Disney, tapi data dari Menparekraf menjelaskan bahwa sektor kuliner, fashion, kerajinan, dan UMKM lainnya yang menjadi kontributor tinggi PDB (Produk Domestik Bruto),” lanjut pak Wisnu.

Lihat Juga :  Arya Samudra Ramadhani, Wisudawan Fisioterapi Raih Predikat Wisudawan Berprestasi
Industri Kreatif Jadi Kontributor Besar pada PDB, Simak 4 Kiatnya
Kontributor terbesar pada PDB,di dominasi UMKM

Adapun beberapa faktor yang membuat UMKM sangat potensial untuk dikembangkan, seperti:

  • Dukungan pemerintah terhadap bisnis industri kreatif

Pemerintah memiliki beberapa program untuk mendukung kelancaran usaha kreatif. Hal itu tentu untuk menambah permodalan usaha dan sebagai sarana untuk memperkenalkan produk tersebut lebih luas.

  • Adanya generasi milenial sadar di industri kreatif

Saat ini generasi muda juga tak jarang yang terjun di industri kreatif. Inovasi yang masih fresh ditambah ilmu pengetahuan tentang teknologi yang dikuasai akan memudahkan mereka untuk melakukan berbagai jenis strategi marketing.

Baca juga: Menuju International Recognition Umsida Kolaborasi bersama Universiti Malaya

Di sisi lain, industri kreatif memiliki beberapa tantangan saat ini, diantaranya:

Industri kreatif yang masih kecil kerap kesusahan
Tantangan tersebut sebagian besar karena masalah keuangan
  • Kendala keuangan usaha mikro

Pelaku usaha kecil khususnya, kerap mengalami kebingungan untuk mendapatkan modal usaha. Ditambah lagi pelaku usaha yang berusia diatas tiga puluh tahun yang memiliki ide kreatif namun belum memiliki media yang cocok untuk mempromosikannya.

  • Pendanaan dari luar

Banyak pelaku usaha kecil yang sulit mendapatkan bantuan dana dari luar baik melalui pinjaman bank maupun bantuan fintech. 

Lalu, bagaimana solusinya? Di sini pak Wisnu menjelaskan dua solusi:

Industri kreatif membutuhkan SDM yang baik agar tanggungjawab perusahaan terorganisir
Sumber daya manusia sebuah usaha kreatif sangat diperlukan
  • Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia sangat diperlukan dalam perkembangan di industri kreatif. Jika SDM ini memadai dan konsisten seperti kasus Disney di atas, maka bisnis atau ekonomi kreatif akan tetap berjalan. 

  • Ekosistem perusahaan

Ekosistem dalam sebuah bisnis perlu dirawat dengan baik agar antar karyawan merasa nyaman sehingga visi perusahaan bisa tercapai. Terlebih di dunia ekonomi kreatif, kestabilan marketing harus baik. Hal ini tentu juga karena faktor ekosistem perusahaan.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan industri kreatif. Untuk kamu yang ingin mengetahui informasi lainnya tentang prodi Magister Manajemen, kamu bisa menilik di Magister Manajemen Umsida.

Tertarik untuk mendaftar di program studi ini? Kamu bisa mengecek informasi pendaftaran di Instagram Penerimaan Mahasiswa Baru Umsida di pmbumsida atau pada laman website ini.

Sumber foto: Pexels

Penulis: Romadhona S.

Penyunting: Rani Syahda

Berita Terkini

FPIP Umsida Selenggarakan Lomba Tari Tradisional Bersama Mahasiswa Internasional
FPIP Umsida Buat Jembatan Budaya, Selenggarakan Lomba Tari Tradisional
December 6, 2024By
Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah, Ini 4 Alasan Angkat Tema Kemakmuran
December 4, 2024By
Hari Disabilitas Internasional, FAI Umsida Cetak Generasi Berjiwa Sosial Tinggi
Hari Disabilitas Internasional, FAI Umsida Cetak Generasi Berjiwa Sosial Tinggi
December 3, 2024By
karakter islami mahasiswa 1_11zon
Pentingnya Pendidikan Karakter Islami Bagi Mahasiswa
December 3, 2024By
kenaikan gaji guru
Prabowo Naikkan Gaji Guru Hingga Rp81,6 Triliun, Dosen Umsida Beri Tanggapan
December 2, 2024By
PKMU ibadah
Mengapa Ibadah Menjadi Hal Utama yang Wajib Dimiliki Mahasiswa?
December 1, 2024By
International Student Inbound Program 2024 di FPIP Umsida
International Student Inbound Program 2024 di FPIP Umsida, Kerjasama Akademik dan Budaya
November 29, 2024By
pesan Dr Hana untuk lulusan sebelum ke masyarakat 1
Sebelum ke Masyarakat, Ini 2 Poin yang Harus Dicatat Lulusan dari Warek 1 Umsida
November 29, 2024By

Riset & Inovasi

Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By
Pembelajaran Melalui E-Modul (4)
Umsida Dorong Inovasi Pembelajaran Melalui E-Modul Literasi Berbasis Etnopedagogi
September 11, 2024By
Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal
Inovasi Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal Otomatis 3 Dosen Umsida
September 8, 2024By
legalitas BUMDesa
Tim Abdimas Umsida Akan Urus 5 Legalitas BUMDesa di 2 Kabupaten Usai Bantu 2 Desa Ini
August 29, 2024By

Prestasi

Mahasiswa PBA Umsida Raih Juara Video Kreatif Bahasa Arab di DLA Fair 2024
Mahasiswa PBA Umsida Raih Juara Video Kreatif Bahasa Arab di DLA Fair 2024
December 1, 2024By
Dua Srikandi FAI Umsida Ini Berhasil Raih Juara di Kejurda Tapak Suci Jember
November 25, 2024By
flash card kodifikasi
Laboran MIK Umsida Buat 107 Flash Card untuk Permudah Mahasiswa Pelajari Kodifikasi
November 19, 2024By
Cerita Dosen Umsida Jadi Panelis Debat Calon Walikota Mojokerto
November 18, 2024By
Mannequin Acupressure point
Buat Mannequin Acupressure Point with LED Indicator, Laboran Kebidanan Umsida Lolos Kilab 2024
November 14, 2024By