Umsida.ac.id – Lembaga Sertifikasi Profesi Pustakawan (LSP-Pustakawan) dan Perpustakaan Nasional RI menggelar Asesmen Kompetensi Sertifikasi Pustakawan. Sebanyak 10 pustakawanUniversitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengikuti uji sertifikasi kompetensi di Aula Perpustakaan Nasional RI Jakarta, Rabu (24/11).
10 Pustakawan Umsida Uji Sertifikasi Kompetensi Perpustakaan
Kepala Perpustakaan Umsida Ainur Rochmaniah SSos MSi menjelaskan pentingnya kegiatan sertifikasi pustakawan. “Setelah pustakawan diuji kompetensinya, mereka diberikan sertifikat pengakuan yang menunjukkan jika mereka mempunyai kemampuan atau berkompeten dalam bidangnya. Untuk uji sertifikasi pustakawan ini dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),” ujarnya.
Lebih lanjut, sertifikasi kompetensi pustakawan adalah proses pemberian sertifikat kompetensi pustakawan kepada pustakawan yang telah memenuhi standar kerja perpustakaan yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional bidang Perpustakaan (SKKNI bidang Perpustakaan).
Dosen Ilmu Komunikasi Umsida ini menuturkan proses pelaksanaan sertifikasi bagi pustakawan Umsida. “Pustakawan mendaftar terlebih dahulu melalui laman https://sertifikasi-pustakawan.perpusnas.go.id/, sebelum diuji sertifikasi kompetensi, pustakawan diberikan bimbingan teknis (Bimtek) dari Perpusnas, tanggal 25 Agustus 2021, sehingga siap pada saat diuji sertifikasi kompetensi,” jelasnya.
Ia mengungkapkan mental maupun fisik sangat diperlukan saat uji sertifikasi. “Yang terpenting adalah mental, kesiapan hati dan pikiran pustakawan secara fisik, kemudian dokumen hasil kerja selama menjadi pustakawan Umsida, akhirnya diundang untuk uji sertifkasi kompetensi pustakawan,” ungkapnya.
Perpustakaan Umsida mempunyai pustakawan sebanyak 10 orang yang kesemuanya merupakan lulusan Diploma dan Sarjana Perpustakaan. Dari 10 orang tersebut, mengikuti uji sertifikasi kompetensi Klaster Pelaksanaan Promosi Layanan Perpustakaan, Klaster Pelaksanaan Pengatalogan Subyek, Klaster Pelaksanaan Pengembangan Koleksi, dan Layanan Dasar Perpustakaan.
Lebih lanjut, pustakawan Umsida meningkatkan layanan perpustakaan melalui ketrampilan dalam penguasaan teknologi informasi (IT). Perubahan IT yang begitu cepat dengan adanya pandemi berakibat pada perubahan pelayanan yang berbasis internet.
“Hal inilah yang memaksa pustakawan untuk belajar dan belajar untuk mengembangkan layanan perpustakaan yang memuaskan semua pihak terutama civitas akademika Umsida khususnya dan masyarakat Sidoarjo pada umumnya,” tegasnya.
Yang terakhir, ia berharap pustakawan lebih mengetahui kemampuannya masing-masing sehingga dapat mengembangkan ketrampilannya. “Pustakawan mendapat pengakuan dari masyarakat, sehingga meningkatkan kepercayaan diri. Seorang pustakawan yang sudah berkompeten di bidang perpustakaan, tentunya sudah memiliki bakat dalam ilmu tersebut, misalnya membuat katalog, nomor klasifikasi, konsultan pustakawan atau analis subjek. Dan dapat meningkatkan mutu pelayanan Umsida terhadap civitas akademika dan masyarakat,” pungkasnya.
Ditulis : Muhammad Asrul Maulana