Umsida.ac.id – Sebentar lagi, Forum Ta’aruf Mahasiswa (Fortama) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo akan dilaksanakan. Fortama menjadi masa transisi berperilaku dan kebiasaan di sekolah menuju kehidupan perkuliahan.
Kegiatan ini bertujuan sebagai pengenalan mahasiswa baru di lingkungan kampus yang diselenggarakan selama tiga hari. Setelah mengikuti semua rangkaian acara Formata, maka mereka akan resmi menjadi mahasiswa di Umsida. Namun, ada beberapa hal yang harus disiapkan calon mahasiswa baru (camaba) sebelum mengikuti perkuliahan.
Kepala bidang (Kabid) kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Fajar Muharram, S.Sos., M.IP akan menjelaskan tentang hal yang harus disiapkan maba sebelum menjalankan kuliahnya.
Baca juga: WO Jadi Tersangka Kebakaran Bromo, Dosen Manajemen Event Umsida Beri Tanggapan
1. Niat untuk Kuliah
Yang pertama tentunya niat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Banyak dari mereka memilih dengan tujuan tertentu. Kabid kemahasiswaan universitas ini memaparkan empat tipe mahasiswa, diantaranya:
- Mahasiswa pragmatis
- Mahasiswa hedonis
- Mahasiswa kritis
- Mahasiswa konservatif
“Yang pertama adalah mahasiswa pragmatis, adalah mahasiswa yang memikirkan bahwa kuliah hanya sekedarnya saja. Jadi setelah perkuliahan selesai mereka pulang. Itu membuat mereka kurang mendapatkan relasi dan kurang pengenalan tentang kampus,” ucap Fajar.
Yang kedua yakni mahasiswa hedonis, mereka cenderung memilih kelompok tertentu (yang hedon) saat bergaul. Lalu mahasiswa yang paling dibutuhkan saat ini adalah tipe mahasiswa ketiga, yaitu yang kritis.
Saat ini, lanjut Fajar, kita kekurangan tipe mahasiswa yang kritis. Peka terhadap isu-isu terkini, dan juga aktif menanyakannya. Tidak seperti mahasiswa yang konservatif, mereka menganggap bahwa kelulusan bergantung kepada dosen, seperti halnya sekolah. Padahal, yang menemukan perkuliahan sebenarnya pada mahasiswa sendiri.
2. Mental
Hal kedua yang perlu disiapkan mahasiswa adalah mental. Keadaan di perkuliahan tidak sama seperti di sekolah. Memang di dunia kampus mereka lebih bebas daripada di sekolah. Namun hal ini justru membuat mereka harus kuat menghadapinya.
Misal di tengah perkuliahan mereka mendapatkan pekerjaan, lalu lupa mengerjakan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa. Atau saat mahasiswa mendapatkan tugas tertentu yang disepelekan karena aturan di perkuliahan tidak seketat di sekolah. Dalam hal ini, mental diperlukan agar mahasiswa bisa berpikir stabil.
Baca juga: Benarkah Aplikasi Ini Mampu Tingkatkan Pronunciation Siswa?
3. Pelajari jurusan
Saat mendaftar, tentunya calon mahasiswa baru mempelajari tentang jurusan yang akan ia ambil. Sebagai camaba, kamu juga perlu mempelajari seluk beluk jurusan tersebut. Misalnya mata kuliah yang diambil, jenis tugas yang diberikan, atau juga luaran dari jurusan yang dipilih.
Dengan mempelajari jurusan sebelum memutuskan kuliah, kamu akan memiliki pandangan jangka panjang setelah menempuhnya. Jadi mahasiswa bisa fokus dan serius saat menjalankan kuliahnya.
4. Device yang mendukung
Selama perkuliahan, pasti membutuhkan peralatan yang bisa mempermudah tugas dan pekerjaan kampus lainnya seperti smartphone dan laptop. Jika memang belum memiliki device yang mendukung, mereka bisa memanfaatkan fasilitas di kampus.
“Tidak semua mahasiswa memiliki device yang membantunya kuliah. Namun, jika mahasiswa tersebut aktif dan cekatan, mereka akan berpikir tentang bagaimana cara mengatasi keterbatasan tersebut. Itulah sebab mengapa mahasiswa baru harus memiliki niat untuk berkuliah,” ujar dosen Administrasi Publik ini.
Di Umsida sendiri sudah terdapat fasilitas yang mendukung mahasiswa untuk mengerjakan tugas perkuliahan. Seperti fasilitas komputer di perpustakaan, bahkan laboratorium yang sudah memadai dan tentu mengikuti teknologi.
5. Mudah beradaptasi
Selanjutnya, camaba harus membiasakan diri untuk beradaptasi. Hal ini bertujuan agar lebih mudah menjalin relasi dan bersosialisasi dengan lingkungan kampus. Perlu diketahui baha membangun relasi saat kuliah merupakan hal penting yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa setelah lulus kelak.
Baca juga: Apa Baby Blues Termasuk Gangguan Kecemasan? Pakar Umsida Beri Jawaban
6. Memperhatikan pakaian
Hal terakhir yang perlu disiapkan sebagai mahasiswa baru adalah pakaian. Beberapa kampus memiliki regulasi yang berbeda. Di Umsida sendiri, sata mengikuti Fortama ada ketentuan pakaian tertentu untuk mahasiswa baru, seperti:
Hari pertama Fortama 2023 (21 September 2023)
Laki laki memakai atasan kemeja putih lengan panjang, almamater, dan berdasi hitam. Untuk bawahan, memakai celana hitam bukan berbahan jeans, serta bersepatu.
Sedangkan untuk camaba perempuan, diwajibkan emmakai atsa putih lengan panjang beralmamater, dasi hitam, dan hijab putih.
Hari kedua Fortama 2023 (22 September 2023)
Untuk hari kedua, camaba laki-laki memakai kemeja batik coklat lengan panjang dengan celana kain berwarna hitam. Sedangkan bagi camaba perempuan, memakai kemeja batik coklat lengan panjang dan hitam berwarna hitam dengan bawahan berwarna hitam.
Hari ketiga Fortama 2023 (23 September 2023)
Di hari terakhir yakni malam inagurasi, camaba laki-laki memakai atasan kaos Umsida beserta topi dengan bawahan celana kain hitam dan bersepatu. Sedangkan camaba perempuan memakai kaos Umsida, hijab berwarna putih, dan topi Umsida. Untuk bawahan tetap memakai rok hitam dan sepatu.
Selain untuk maba, Umsida juga memiliki himbauan terkait aturan pakaian selama di kampus. Laki-laki berambut rapi, tidak beranting, harus berkemeja dan bercelana panjang, serta memakai sepatu.
Baca juga: Umsida Borong Akreditasi Unggul Tahun 2023, Kali ini Prodi PBI
Lalu untuk mahasiswa perempuan, rambut tertutup sempurna, kerudung menutup hingga dada, baju atasan menutup pinggul, tidak memakai bawahan legging, dan bersepatu.
Narasumber: Fajar Muharram, S.Sos., M.IP (Kabid kemahasiswaan Umsida)
Penulis: Romadhona S.