Umsida.ac.id – Nurul Hadi, wisudawan Program Studi Manajemen Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses meraih gelar magister dengan predikat Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,98 pada acara Wisuda ke-39 Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana yang bertempat di Aula KH Ahmad Dahlan, Sabtu (18,6). Ia menyelesaikan masa studinya selama 3 semester.
Guru MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo ini menyelesaikan studinya dengan menulis skripsi yang berjudul “E-Learning Madrasah Ramah Anak Berbasis Website Di Masa Pandemi Covid-19”. Ia menyampaikan bahwa sebagai seorang pendidik, dirinya prihatin dengan kondisi belajar anak-anak di masa pandemi. “Maka, dengan adanya aplikasi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk peserta didik ini diharapkan mampu membantu kegiatan belajar siswa,” tuturnya pada umsida.ac.id.
Hadi sendiri mengaku memiliki strategi khusus dalam menjalani perkuliahan di tengah jadwal yang padat dimana ia harus bisa membagi waktu untuk pekerjaan, keluarga dan kuliah. Ia menjelaskan tiga strategi khususnya yaitu mengatur waktu antara pekerjaan dan kuliah, komunikasi dengan dosen dan kepala tempat bekerja dan berdoa.
Mengatur waktu ialah dengan menyusun jadwal perkuliahan dan pekerjaan, karena antara pekerjaan dan perkuliahan sama-sama penting. “Sebisa mungkin jangan sampai perkuliahan mengganggu aktivitas kerja, sehingga kesehatan dan stamina tubuh juga terjaga,” katanya. Kemudian tidak lupa mengkomunikasikan secara terbuka kepada kepala sekolah di tempat bekerja bahwa akan melanjutkan studi sehingga muncul kesepahaman dan rutin berkomunikasi dengan para dosen terkait tugas-tugas kuliah sehingga dapat dikerjakan dengan maksimal.
Strategi terakhir namun bukan yang paling akhir, ia mengatakan doa menjadi satu-satunya kekuatan dan harapan orang beriman tatkala segala ikhtiar telah dijalankan. Baginya, predikat mahasiswa terbaik ini merupakan bonus dari segala ikhtiar dan doa. Ia selalu ingat pesan dosen pembimbingnya bahwa menjadi mahasiswa tidak cukup bermodal pandai tapi harus rajin dan tekun.
Meski berkuliah di masa pandemi, Hadi sama sekali tidak patah semangat. “Sekalipun perkuliahan daring, jalinan persaudaraan teman seangkatan begitu kuat dan kompetensi keilmuan para dosen luar biasa saat memberikan perkuliahan,” sebutnya. Selain itu, dukungan penuh dari keluarga, orang tua, serta kepala sekolah selalu melekat di ingatannya.
Kendati demikian, bapak yang memiliki dua anak ini tidak menyangka jika ia menjadi wisudawan terbaik. “(Tidak menyangka) karena saya niat awal kuliah adalah untuk meningkatkan kompetensi keilmuan,” ungkapnya.
Di akhir wawancara, ia berpesan untuk teman-teman seangkatan wisudanya bahwa setelah lulus adalah waktu untuk sama sama berjuang di masyarakat dan membuktikan bahwa lulusan Umsida berkualitas dan jangan lupa selalu menjaga nama baik almamater.
Ditulis : Angelia Firdaus